REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Jerman Hansi Flick mengatakan skuad Der Panzer memiliki kualitas yang cukup untuk menjadi kekuatan dominan dalam sepak bola di Piala Dunia 2022. Namun sebelum itu, Jerman harus memperbaiki kekuatan mereka dalam bertahan, yang pada masa lalu membantu mereka memenangi empat gelar juara Piala Dunia.
Jerman memetik kemenangan pertama di Grup E Piala Dunia 2022 Qatar setelah menaklukkan Kosta Rika 4-2. Namun kemenangan Jepang atas Spanyol dengan skor 2-1 membuat tim asuhan Hansi Flick finis ke posisi ketiga dan tersingkir dari turnamen di fase grup, seperti yang terjadi pada 2018.
Flick mengatakan, mereka perlu mengambil pelajaran dari Spanyol yang membangun tim muda dengan fondasi taktis yang kuat. "Kami memiliki pemain dengan klub top dan kami memiliki kualitas. Untuk masa depan sepak bola Jerman, kami perlu berlatih secara berbeda," kata Flick dikutip Reuters, Jumat (2/12/2022).
"Selama bertahun-tahun kami telah berbicara tentang penjaga gawang dan bek sayap baru, tetapi yang selalu bagus adalah kami bertahan dengan baik. Kami membutuhkan dasar-dasar (agar benar). Spanyol pandai melatih pemain muda, mereka tahu taktik mereka dengan sangat baik. Dalam 10 tahun ke depan, kami perlu fokus pada generasi baru pesepak bola," ujarnya.
Jerman hanya mencetak dua gol sebelum memasuki pertandingan grup terakhir. Meskipun Flick tidak ingin mencari-cari alasan, dia mengakui salah satu alasan tersingkirnya mereka lebih awal adalah kurangnya efisiensi di depan gawang.
"Saya pikir melawan Spanyol kami memiliki pertahanan yang kompak tetapi tidak perlu dikatakan Anda juga harus memiliki otomatisme. Kami tidak punya waktu untuk berlatih, tetapi itu bukan penyebabnya," tambah Flick.
"Akan bagus untuk menang melawan Spanyol, mengungguli lawan dan juga menghadiahi diri kami sendiri dengan lebih banyak gol - itu ideal. Sayangnya, kami tidak dapat melakukannya. Kami memenuhi tugas kami hari ini dengan kemenangan tetapi hasilnya tidak baik," ujarnya.